Friday, August 22, 2008

Heroes (2)


Pahlawan maya

Di samping pahlawan-pahlawan di atas, kita mengenal pahlawan dalam bentuk maya. Biasanya justru ini yang lebih menarik dibandingkan mengenal pahlawan-pahlawan di atas. Apa arti pahlawan maya? Pahlawan maya seperti Gaban, Batman, Superman, Spiderman, “Po” si Kungfu Panda dan Super Heroes lainnya, bahkan pahlawan bertopeng adalah pahlawan-pahlawan yang tidak nyata di dalam kehidupan kita. mereka memiliki kekuatan super yang tidak dimiliki oleh orang biasa pada umumnya. Mereka hanya beraksi di media-media televisi dan film, tetapi tidak pernah terjadi di dalam kehidupan yang sesungguhnya. Apa kerugian kita melihat dan menggandrungi pahlawan maya ini? (1) Kita akan kehilangan jati diri kita sebagai manusia. Biasanya anak-anak yang sudah dipengaruhi oleh pahlawan maya akan bertingkah laku seperti mereka seakan memiliki kekuatan super dan imortalitas (tidak dapat mati). Ini akan membawa bias bagi anak untuk mengetahui bahwa dirinya hanyalah manusia terbatas yang diciptakan Tuhan. Lama kelamaan mereka akan tidak membutuhkan Tuhan lagi karena pikirannya sudah dipengaruhi oleh kekuatan Super Heroes tersebut. Tidak heran, zaman ini manusia, khususnya anak-anak, sulit sekali diajarkan keterbatasan manusia dan kemahakuasaan Allah. (2) Mudah untuk melakukan hal yang bodoh. Beberapa kali saya mendengar berita bahwa ada anak yang dengan kain diikatkan di lehernya seperti Superman melompat dari tempat yang tinggi ke bawah. Ada yang luka-luka bahkan sampai meninggal. Demikian pula sewaktu acara gulat Amerika (WWF) gandrung di Indonesia, ada banyak berita yang menyatakan bahwa anak-anak meniru perbuatan dari pegulat-pegulat tersebut sehingga mengakibatkan banyak anak yang cedera. Anak-anak mudah sekali diprovokasi oleh pahlawan-pahlawan maya ini. (3) Pahlawan maya hanya akan menambah idola baru yang akan menggantikan posisi Tuhan di dalam hati manusia. Seringkali pahlawan-pahlawan demikian ditunggangi oleh Gerakan Zaman Baru (New Age Movement) yang mengutamakan potensi di dalam diri manusia ketimbang kuasa Allah. Bahkan cilakanya, di dalam konsep Gerakan Zaman Baru ini, manusia bisa menjadi Allah (melebihi perkataan si ular di dalam Kej. 3:5—menjadi seperti Allah) pada akhirnya asal manusia mau sungguh-sungguh memperjuangkannya dengan cara-cara seperti meditasi, Yoga, dan model spiritualisme lainnya.


Namun dari kelemahan-kelemahan ini, kita perlu akui ada kekuatan yang ditimbulkan oleh pahlawan maya ini: (1) Orang akan diajarkan untuk membela kebenaran dan keadilan. Ketika melihat pahlawan maya ini beraksi di film, mereka akan menyadari bahwa ada banyak orang yang memerlukan pertolongan. Ini sebenarnya mengajarkan mereka untuk memperhatikan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri. (2) ketika memiliki keinginan untuk menolong orang, maka kepercayaan diri mereka akan muncul. Kalau begitu, perlukah kita menggandrungi pahlawan maya ini? Bagi saya, mengenal dan mengetahui pahlawan maya boleh-boleh saja. Tetapi pahlawan maya ini tidak boleh menggantikan posisi Tuhan di dalam hati kita. Bila pahlawan maya ini sudah menjadi kebanggaan kita melebihi Tuhan, maka kita sudah harus berhati-hati.

No comments: