Monday, September 15, 2008

Heroes (4)

Pahlawan Iman

Setelah mengetahui mengenai Pahlawan Sejati, masih ada yang saya namakan pahlawan iman. Pahlawan iman adalah mereka yang memuliakan nama Tuhan dengan memperjuangkan dan mengorbankan diri mereka menjadi martir. Martir kedua (yang pertama tentu Tuhan Yesus yang tidak sekedar menjadi martir pertama, melainkan menjadi sumber dari segala kemartiran yang ada di sepanjang sejarah) yang dicatat di dalam Alkitab adalah Stefanus (Kis. 7:54-60). Ia dirajam dengan batu sampai mati. Kemudian kita melihat satu persatu para Rasul (murid Tuhan Yesus) dihukum mati secara mengenaskan oleh pemerintah Roma. Sebut saja Yakobus (Kis. 12:2) yang dihukum mati sekitar tahun 44 M oleh perintah Raja Herodes Agrippa I dari Yudea. Kemartirannya menjadi penggenapan dari hal yang diramalkan Yesus tentang ia dan saudaranya Yohanes (Mrk. 10:39). Penulis terkenal, Clemens Alexandrinus, menulis bahwa ketika Yakobus dibawa menuju tempat eksekusinya, keberaniannya yang luar biasa menimbulkan kesan yang mendalam pada satu orang yang menangkapnya, sehingga ia jatuh bertelut di depan rasul itu, meminta ampun kepadanya dan mengaku bahwa ia adalah orang Kristen juga. Ia berkata bahwa Yakobus jangan mati sendiri, akibatnya mereka berdua dipenggal kepalanya. Masih banyak lagi para martir sampai pada abad 21 sekarang ini yang terus mencucurkan darahnya untuk menyirami jalan salib seperti lagu yang diciptakan Pdt. Stephen Tong dan C. M. Yu berjudul Api Zaman—“Darah kaum martir yang belum kering, yang menyirami jalan salib. . .” (Kidung Puji-Pujian Kristen no. 382). Mereka sungguh para pahlawan iman (informasi lebih banyak di www.hrionline.ac.uk atau www.ccel.org atau www.the-tribulation-network.com atau search di Goggle dan Yahoo untuk website martir Indonesia). Apakah kamu dan saya berani melakukan hal yang sama seperti mereka ini bila berada di dalam tekanan? Boro-boro martir, diejek sama teman saja karena kita tidak mau ikut nyontek, ngerokok, atau perbuatan dosa lainnya, kita sudah merasa malu. Well, my friend, is it you?

So, what gitu loh?

Apa yang harus ku lakukan setelah membaca artikel ini? Apa efeknya bagiku? Kalau kamu sudah bertanya demikian, puji Tuhan! Berarti kamu tidak sekadar membaca, melainkan rindu artikel ini mengubahkan hidupmu. Pada hari kemerdekaan Republik kita, Indonesia, kita perlu mengucap syukur atas pengorbanan pahlawan sejati kita—Yesus Kristus—bagi kemerdekaan hidup kita. Tanpa Dia, maka kita tidak akan pernah merasakan kemerdekaan dari dosa kita. Bersyukurlah atas pengorbanan pahlawan-pahlawan yang selama ini sudah mengorbankan dirinya bagi hak hidup orang banyak, yang tidak mementingkan dirinya sendiri dan sudah memberikan suri teladan bagi kita. Bersyukurlah dan hormatilah pahlawan-pahlawan yang masih hidup sekarang (seperti orang tua, guru, dan para pendidikmu). Dan terakhir, jadilah “pahlawan” yang mementingkan kepentingan orang banyak, mengasihi, rela memberikan waktu, tenaga, pikiran bagi pekerjaan Tuhan. Start now, ending never! Soli deo gloria.

No comments: