2 Petrus 3:1-18
Di dalam kedua surat Petrus, kita dapat melihat sebuah tema yang cukup mencolok yaitu mengenai bertahan dalam penderitaan. Orang-orang percaya harus mengalami penderitaan dalam mengikut Tuhan—fisikal (1Ptr. 2:18-21; 4:1) maupun batiniah (ajaran sesat; 2Ptr. 2:1-22).
Di dalam kedua surat Petrus, kita dapat melihat sebuah tema yang cukup mencolok yaitu mengenai bertahan dalam penderitaan. Orang-orang percaya harus mengalami penderitaan dalam mengikut Tuhan—fisikal (1Ptr. 2:18-21; 4:1) maupun batiniah (ajaran sesat; 2Ptr. 2:1-22).
Penderitaan yang dialami oleh orang percaya membuat mereka menanti-nantikan janji kedatangan Tuhan. Di tengah pemerintahan bengis yang menyiksa mereka dan pukulan yang mereka terima (1Ptr. 2:18-20), tersimpan harapan di hati mereka akan kedatangan Tuhan yang akan memberikan kedamaian dan kebebasan dari segala penderitaan. Namun demikian, harapan tersebut justru mengalami ”kerikil” lagi karena mereka kelihatan jenuh menantikannya; di tambah lagi ada pengejek-pengejek yang berusaha menghasut mereka bahwa janji Tuhan hanyalah ”janji tinggal janji.”
Karena itu bagi Petrus, penting sekali ia mengingatkan kembali pengharapan yang pasti itu di dalam Tuhan. Petrus mengingatkan kembali bahwa Raja segala raja itu, Tuhan Yesus yang agung dan mulia itu pasti datang—tidak lalai akan janji-Nya (ay. 9a). Pada saat kedatangan-Nya, langit dan bumi akan hancur dan diubahkan menjadi langit dan bumi yang baru. Ketika kedatangan-Nya nanti, maka penghakiman akan dimulai oleh hakim yang adil nan agung itu.
Tidak kunjung datangnya Tuhan, karena Tuhan memberikan kesempatan bagi setiap orang yang belum percaya untuk percaya (ay. 9b dan 15). Bagi setiap kita yang sudah bertobat, ini merupakan kesempatan berharga untuk menceritakan kasih Tuhan.
Saat kedatangan-Nya nanti akan membuktikan betapa dahsyat dan luar biasa megahnya Tuhan kita. Memang kita tidak akan tahu kapan Ia datang karena Ia datang seperti pencuri di malam hari, tetapi justru bukankah ini harus selalu membuat kita berjaga-jaga?
Setelah mendengar semua ini, seharusnya tidak ada lagi keraguan di hati kita akan kedatangan-Nya, Ia pasti datang! Karena itu betapa salehnya kita harus hidup dan bertumbuh di dalam kasih karunia dan pengenalan akan Dia. Sehingga ketika Ia datang, kita akan didapati setia kepada-Nya. Kiranya Ia sendiri yang memelihara iman kita sampai pada kedatangan-Nya.
Songsonglah Dia di dalam pertumbuhan iman dan pengenalan akan Dia, juruselamatmu!
No comments:
Post a Comment