Ada seorang pemahat yang pernah, begitu kata mereka, memahat sebuah patung Tuhan kita. Dan orang banyak datang dari tempat-tempat yang jauh untuk melihatnya—Kristus dengan segala kekuatan dan kelemahlembutan-Nya. Mereka mau berjalan berkeliling patung tersebut, berusaha menangkap keindahannya, menatapnya di sini dan dari sudut ini, di sana dari sudut sana. Namun tetap keagungannya tidak tertangkap oleh mereka, sampai mereka mengonsultasikan kepada si pemahat sendiri. Dia akan tetap menjawab, “Hanya ada satu sudut yang darinya keindahan patung ini benar-benar bisa dinikmati. Anda harus berlutut.”
Disampaikan oleh almarhum Donald Coggan, mantan uskup agung Canterbury (sekalipun dia tidak bisa mengingat siapa penulisnya yang asli)—dikutip dari John Stott, Kristus yang Tiada Tara
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment