Kolose 1:24-2:6
Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita (Kol. 2:6). Siapakah Yesus Kristus? Saya percaya saat ini saudara sudah ancang-ancang menjawab pertanyaan di atas sebagai bukti bahwa saudara sungguh sudah menerima-Nya—atau takut malu, “masak orang Kristen tidak kenal Tuhannya?”
Pengetahuan dan pemahaman kita tentang Yesus Kristus sampai kita dapat menerima-Nya bukanlah sebuah usaha manusia. Paulus menunjukkan bahwa kita dapat mengenal-Nya sampai kepada menerima-Nya disebabkan oleh telah terbukanya rahasia ilahi yang tersembunyi berabad-abad lamanya (Kol. 1:26-27)—dengan kata lain, bayangan Kristus di PL terbuka sudah di PB (silahkan saudara membaca Injil Matius yang keseluruhan berita-Nya mengarah kepada Yesus sebagai penggenapan PL).
Allah perlu sekali untuk menyatakan rahasia ini agar manusia dapat diselamatkan. Tanpa Allah menyatakan diri-Nya, manusia tidak dapat mengenal Dia. Tanpa manusia mengenal-Nya maka manusia tidak dapat menerima-Nya. Masalahnya adalah bagaimana manusia dapat mengenal-Nya kalau tidak ada yang memberitakan-Nya (Rm. 10:14-15)? Problem inilah yang diusahakan Paulus dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa yang diberikan kepadanya sehingga dalam segala ajaran dan nasihatnya, Kristuslah yang selalu diberitakan (Kol. 1:28-29)—bukan diri Paulus, apalagi diri kita. Kita harus membawa semua orang kepada Kristus karena ia sempurna, sedangkan keangkuhan kita hanya akan menjerumuskan sesama kita.
Kita yang sudah mengenal Yesus dan menerima-Nya harus berlaku seperti Paulus yang memberitakan tentang Kristus. Bagaimana caranya? Dengan seluruh hidup kita—ajaran, perkataan, perbuatan, pikiran, dll. Paulus mengingatkan kita untuk mewaspadai diri kita dan ajaran kita (1Tim 4:16). Di hadapan siapa? Di hadapan anak, cucu, teman, karyawan, suami, istri, dan orang-orang lain di sekeliling kita.
“Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu . . .”
Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita (Kol. 2:6). Siapakah Yesus Kristus? Saya percaya saat ini saudara sudah ancang-ancang menjawab pertanyaan di atas sebagai bukti bahwa saudara sungguh sudah menerima-Nya—atau takut malu, “masak orang Kristen tidak kenal Tuhannya?”
Pengetahuan dan pemahaman kita tentang Yesus Kristus sampai kita dapat menerima-Nya bukanlah sebuah usaha manusia. Paulus menunjukkan bahwa kita dapat mengenal-Nya sampai kepada menerima-Nya disebabkan oleh telah terbukanya rahasia ilahi yang tersembunyi berabad-abad lamanya (Kol. 1:26-27)—dengan kata lain, bayangan Kristus di PL terbuka sudah di PB (silahkan saudara membaca Injil Matius yang keseluruhan berita-Nya mengarah kepada Yesus sebagai penggenapan PL).
Allah perlu sekali untuk menyatakan rahasia ini agar manusia dapat diselamatkan. Tanpa Allah menyatakan diri-Nya, manusia tidak dapat mengenal Dia. Tanpa manusia mengenal-Nya maka manusia tidak dapat menerima-Nya. Masalahnya adalah bagaimana manusia dapat mengenal-Nya kalau tidak ada yang memberitakan-Nya (Rm. 10:14-15)? Problem inilah yang diusahakan Paulus dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa yang diberikan kepadanya sehingga dalam segala ajaran dan nasihatnya, Kristuslah yang selalu diberitakan (Kol. 1:28-29)—bukan diri Paulus, apalagi diri kita. Kita harus membawa semua orang kepada Kristus karena ia sempurna, sedangkan keangkuhan kita hanya akan menjerumuskan sesama kita.
Kita yang sudah mengenal Yesus dan menerima-Nya harus berlaku seperti Paulus yang memberitakan tentang Kristus. Bagaimana caranya? Dengan seluruh hidup kita—ajaran, perkataan, perbuatan, pikiran, dll. Paulus mengingatkan kita untuk mewaspadai diri kita dan ajaran kita (1Tim 4:16). Di hadapan siapa? Di hadapan anak, cucu, teman, karyawan, suami, istri, dan orang-orang lain di sekeliling kita.
“Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu . . .”
No comments:
Post a Comment